Rabu, 27 Januari 2010

Baru Covernya eh Cuma covernya tok

Namaku Edelweis alias Anaphalis Javanica. Biasanya aku tumbuh di dataran tinggi atau puncak-puncak gunung. Oleh kalangan Botani, aku sering disebut tanaman sejenis perdu, dan termasuk anggota famili Compositae atau disebut juga Asteraceae. Bungaku kecil sebesar bunga rumput. Orang lebih mengenaliku dengan warna putih daripada warna lainnya. Hidupku bergerombol diujung dahan dengan harum yang khas. Tinggi batangku dapat mencapai lima meter dengan daun-daun runcing dan lurus. Bungaku istimewa, tak pernah layu, mekarku abadi, sehingga aku dijuluki "bunga abadi". Sungguh julukan inilah yang menjadi beban bagiku, karena banyak orang, terutama para pecinta alam menyalahgunakan 'arti' keabadianku selama ini.Keabadianku mereka samakan dengan dengan 'cinta abadi', cinta sepasang manusia yang tidak memiliki ikatan resmi.

Namaku Edelweis alias Anaphalis Javanica. Biasanya aku tumbuh didataran tinggi atau di puncak-puncak gunung. Kali ini aku berada dalam genggaman seorang pemuda bernama Nuryanto. Dia mengamatiku dari tadi sambil terus berdzikir memuji asma Allah.

"Ya...Rabb yang Maha Kuasa, satu lagi telah Engkau tunjukkan Kebesaran-Mu. Menciptakan bunga Edelweis yang tahan layu dan tak lelah diterpa angin, tanpa memudar dan tanpa kekeringan. Ya... Rabbii, seperti inikah semangat saudara-saudaraku mencerdaskan kehidupan bangsa melalui Gerakan Pramuka hahahaha

Aku hanya tumbuhan tanpa nyawa dan terus berdzikir melihat ke-Esaan penciptaan-Nya. Aku Edelweis tersenyum bahagia. gumuxranggers.web.id

Tidak ada komentar: