Pohon Tidak Berdaun

Sabarlah, anggap saja Allah sedang memberikan dispensasi waktu agar kamu bisa menikmati waktu luang, ada waktu buat keluarga, buat adik-adikmu..dan yakinlah apa yang menjadi hakmu akan Allah berikan untukmu juga, Riskimu tidak akan diambil orang lain. Tetaplah berfikir positif dan optimis

Kesamaan waktu dalam melakukan pengabdian hidup memang banyak sekali lorong-lorong yang harus kita telusuri untuk mendapatkan seberkas cahaya dan menemui jalan terbaik yang Allah tunjukan kepada kita. Melalui Lorong itu adalah Jalan utamaku kini yang harus berbekal dengan setetes embun. tanpa adanya logika yang berbelit aku tapakkan kakiku meronggah waktu yang begitu padat. Hanya dengan Doa dan Perhatian lewat buah hatiku kepadamu. jika memang doa itu tidak kau rasakan aku pun tidak akan menuntut doa itu kini aku utarakan dan kaupun tau... aku bukan siapa-siapa. di kala aku tunjukan akan perhatian laku dan kataku kau tidak mempedulikannya lebih lama. hanya bertahan bak CUACA dikala itu.. Semua oksigen kehidupan yang pernah kau rasakan bersamaku hilang karena ada satu titik noda yang menghancurkan semua keindahan itu... apa kau berpikir dikala kau sedih dan kesusahan aku malahan tertawa terbahak -bahak tanpa mempedulikan dirimu yang sedang berproses?? tidak demikian. Aku memang berubah karena aku pikir itu waktu yang PAS untuk mengujimu dengan tanpa perhatianku.. yah semua sudah berakhir dan aku terima semua kebodohan resiko yang aku dapati... walopun masih ada seberkas cahaya semahal Intan permata di diriku untukmu tapi aku tidak lagi mengungkitnya dan tidak akan menjualnya untukku bertahan menjalani ini semua... aku adalah pohon yang sudah tidak berdaun ataupun berbunga.. bak Kaktus di hutan Tropis.. Perhatian dan Doaku Ada hanya saja tidak tersampaikan kepadamu... kata-kata diatas tidak ada kaitannya dg tulisan ancur ini. kata-kata diatas adalah kata-kata yang Mahal harganya sehingga akupun tak mampu untuk membelinya ataupun berpikir sampai sana.